Jakarta
Utara adalah nama sebuah kota
administrasi di sebelah utara Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Di sebelah utara
Jakarta Utara berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah timur dengan Bekasi, di
sebelah selatan dengan Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Di
sebelah barat Jakarta Utara berbatasan dengan Tangerang.
Di Jakarta Utara terletak pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Balaikota lama kota Batavia yang sekarang disebut Museum Kota Jakarta.
Jumlah penduduk (per 08/2006):
Laki-laki 604.778
Perempuan 576.218
Total 1.181.096
Di Jakarta Utara terletak pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Sunda Kelapa dan Balaikota lama kota Batavia yang sekarang disebut Museum Kota Jakarta.
Jumlah penduduk (per 08/2006):
Laki-laki 604.778
Perempuan 576.218
Total 1.181.096
Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara
Kecamatan Penjaringan terletak
di Jakarta Utara.
Penjaringan berbatasan dengan Laut
Jawa dan Kepulauan Seribu di sebelah utara, Kosambi di sebelah barat,
Pademangan di sebelah timur, dan Kalideres di sebelah selatan.
Daftar Kelurahan
Penjaringan, Penjaringan dengan kode
pos 14430
Pluit, Penjaringan dengan kode pos
14440
Pejagalan, Penjaringan dengan kode
pos 14450
Kapuk Muara, Penjaringan dengan kode
pos 14460
Kamal Muara, Penjaringan dengan kode
pos 14470
Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara
Kecamatan Pademangan terletak
di Jakarta Utara.
Pademangan berbatasan dengan Teluk
Jakarta di sebelah utara, Penjaringan di sebelah barat, Tanjung Priok di
sebelah timur, dan Sawah Besar dan Tamansari di sebelah selatan.
Fasilitas umum
Taman Impian Jaya Ancol, semacam
taman bermain luas yang isinya ada bermacam-macam wahana.
Stasiun Ancol, yang terhubung dengan
KRL AC Jabodetabek dan Busway Trans Jakarta
Daftar Kelurahan
Pademangan Timur, Pademangan dengan
kode pos 14410
Pademangan Barat, Pademangan dengan
kode pos 14420
Ancol, Pademangan dengan kode pos
14430
Tanjung Priok, Jakarta Utara
Kecamatan Tanjung Priok terletak
di Jakarta Utara.
Di daerah ini terdapat Pelabuhan
Tanjung Priok yang merupakan pelabuhan terpadat di Indonesia.
Tanjung Priok, Jakarta Utara
Kecamatan Tanjung Priok
Provinsi Jakarta
Kota Jakarta
Utara
Luas 25,1255 km²
Jumlah penduduk 311.440 jiwa (2005)
- Kepadatan 12.395 jiwa/km²
Desa/kelurahan 7
Asal nama
Kata Tanjung Priok terdiri dari dua
suku kata, yakni Tanjung yang artinya daratan yang menjorok ke laut sehingga
daerah ini cocok sebagai kawasan pelabuhan dan Priok yang berasal dari kata
Periuk, semacam panci yang menjadi komoditas ekspor pada zaman prasejarah (sekitar
abad ke-1 Masehi). Jadi, sejak dahulu kawasan ini adalah pelabuhan prasejarah
(atau zaman penyebaran agama Hindu) dan Tanjung Priok benar-benar dijadikan
kawasan pelabuhan oleh kolonial Belanda pada akhir abad ke-18. Jadi, anggapan
bahwa nama Tanjung Priok berasal dari tokoh penyebar Islam, yakni Mbah Priuk
adalah benar karena kawasan ini bernama Tanjung Priok karena kedatangan Mbah
Priuk pada tahun 1756.
Daftar Kelurahan
Tanjung Priok, Tanjung Priok dengan
kode pos 14310
Kebon Bawang, Tanjung Priok dengan
kode pos 14320
Sungai Bambu, Tanjung Priok dengan
kode pos 14330
Papanggo, Tanjung Priok dengan kode
pos 14340
Warakas, Tanjung Priok dengan kode
pos 14340
Sunter Agung, Tanjung Priok dengan
kode pos 14350
Sunter Jaya, Tanjung Priok dengan
kode pos 14350
Kelapa Gading, Jakarta Utara
Kelapa Gading merupakan wilayah
kecamatan di Indonesia yang terletak di Kota Jakarta
Utara. Kecamatan ini merupakan daerah yang dikembangkan oleh
perusahaan properti Summarecon Agung sejak tahun 1975. Tahun 1970-an, Kecamatan
Kelapa Gading masih dikenal sebagai daerah rawa dan persawahan, kini Kelapa
Gading telah berubah menjadi kawasan yang tertata baik dan berkembang pesat.
Bahkan, Pemerintah Jakarta
Utara hendak menjadikan Kelapa Gading seperti Singapura
karena lengkapnya kebutuhan di sana, baik dari makanan, tempat tinggal, pakaian,
otomotif, film, pendidikan, dan lain-lain. Saat ini pembangunan dan penataan
Kelapa Gading telah diserahkan sepenuhnya kepada puluhan pengembang yang ada.
Di antaranya PT. Summarecon Agung Tbk, PT Bangun Cipta Sarana, PT Graha
Rekayasa Abadi, PT Pangestu Luhur, PT Nusa Kirana dan yang terakhir PT. Agung
Podomoro dan Agung Sedayu.
Sejarah
Kelapa Gading, awalnya dikenal
sebagai daerah rawa dan persawahan. Tapi, sejak pertengahan tahun 1970, PT
Summarecon Agung Tbk ( sebelumnya bekerja sama dengan masyarakat betawi asli
yang kemudian pisah dan mendirikan PT Gading Kirana ). mulai memasuki daerah
ini dan membangunnya. Pada awalnya, daerah Pluit masih lebih ramai daripada
Kelapa Gading. Tetapi, kini Kelapa Gading telah menjadi daerah yang berkembang
pesat.
Letak geografis
Wilayah Kelapa Gading dan
sekitarnya.Kelapa Gading terletak pada arah timur laut kota Jakarta
Utara. Wilayah Kelapa Gading terletak pada ketinggian kurang
lebih 5 meter diatas permukaan laut , sehingga daerah ini sangat sering terkena
banjir, terutama saat terjadi siklus banjir 5 tahunan. Namun, sejak rampungnya
pembangunan 2 kanal di Jakarta, kemungkinan besar Kelapa Gading tidak akan
terkena banjir lagi.
Batas wilayah
Utara Kecamatan Koja
Selatan Kecamatan Pulo Gadung
Barat Kecamatan Tanjung Priok
Timur Kecamatan Cakung dan Cilincing
Politik dan administrasi
Kecamatan Kelapa Gading terbagi atas
3 kelurahan:
1 Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading
2 Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading
3 Pegangsaan Dua, Kelapa Gading
Kelurahan Kelapa Gading Barat dan
Kelurahan Kelapa Gading Timur memiliki kode pos 14240, sedangkan Kelurahan
Pegangsaan Dua memiliki kode pos 14250.
Demografi
Kecamatan Kelapa Gading dengan luas
1.633,7 hektar, terdiri atas tiga kelurahan, yaitu Kelapa Gading Barat, Kelapa
Gading Timur, dan Pegangsaan Dua. Jumlah penduduk Kelapa Gading sebanyak
102.426 jiwa pada tahun 2003. Populasi warga Kelapa Gading sekitar 5% dari
jumlah penduduk Jakarta dan 20% penduduk Jakarta
Utara. Hampir 65 % penduduknya adalah warga keturunan Tionghoa.
Profesi masyarakat Kelapa Gading beraneka ragam, dan banyak di antaranya yang
berprofesi sebagai pedagang.
Komposisi penduduk Kelapa Gading
menurut jenis kelamin pada tahun 2003 adalah sebagai berikut:
Kecamatan Koja, Jakarta Utara
Kecamatan Koja terletak di Jakarta
Utara.
Daftar Kelurahan
Koja Utara, Koja dengan kode pos
14210
Koja Selatan, Koja dengan kode pos
14220
Rawa Badak Utara, Koja dengan kode
pos 14230
Rawa Badak Selatan, Koja dengan kode
pos 14230
Tugu Utara, Koja dengan kode pos
14260
Tugu Selatan, Koja dengan kode pos
14260
Lagoa, Koja dengan kode pos 14270
Kecamatan Cilincing, Jakarta
Utara
Kecamatan Cilincing terletak
di Jakarta Utara.
Kecamatan ini adalah kecamatan
dengan terbanyak jumlah kelurahan di Jakarta Utara. Di kecamatan ini terdapat
kawasan berikat industri terpadu nasional yang memproduksi konveksi dengan
beragam perusahaan baik nasional maupun perusahaan penanaman modal asing.
Kelurahan ini berbatasan dengan Laut
Jawa di sebelah utara, Kecamatan Koja di sebelah barat, Kecamatan Tarumajaya,
Kabupaten Bekasi di sebelah timur, dan Kecamatan Cakung di sebelah selatan.
Daftar Kelurahan
Kali Baru, Cilincing dengan kode pos
14110
Cilincing, Cilincing dengan kode pos
14120
Semper Barat, Cilincing dengan kode
pos 14130
Semper Timur, Cilincing dengan kode
pos 14130
Sukapura, Cilincing dengan kode pos
14140
Rorotan, Cilincing dengan kode pos
14140
Marunda, Cilincing, Jakarta
Utara dengan kode pos 14150
Pelabuhan Tanjung Priok
Pelabuhan Tanjung Priok adalah
pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta
Utara. Pelabuhan ini berfungsi sebagai pintu gerbang arus keluar
masuk barang ekspor-impor maupun barang antar pulau. Nama Tanjung Priok diambil
dari nama salah satu habib penyebar agama islam pertama di daerah Jakarta Utara
yang tewas akibat kapal karam.
Fasilitas pelayanan yang dimiliki
oleh pelabuhan Tanjung Priok cukup memadai untuk melayani arus keluar masuk
barang baik berupa barang curah, konvensional maupun container. Terminal
pelayanan peti kemas ekspor-impor di pelabuhan ini ada 5 terminal yaitu:
Jakarta International Container
Terminal I (JICT I)
Jakarta International Container
Terminal II (JICT II)
Terminal Petikemas Koja (TPJ Koja)
Mustika Alam Lestari (MAL)
Multi Terminal Indonesia (MTI)
Sunda Kelapa
Sunda Kelapa adalah nama sebuah
pelabuhan dan tempat sekitarnya di Jakarta
Utara, Indonesia. Pelabuhan ini terletak di kelurahan
Penjaringan, kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Meskipun sekarang Sunda Kelapa
hanyalah nama salah satu pelabuhan di Jakarta
Utara, daerah ini sangat penting karena desa di sekitar
pelabuhan Sunda Kelapa adalah cikal-bakal kota Jakarta yang hari jadinya
ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1527. Kala itu Sunda Kelapa merupakan pelabuhan
Kerajaan Sunda yang beribukota di Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang
kota Bogor) yang direbut oleh pasukan Demak dan Cirebon. Walaupun hari jadi
kota Jakarta baru ditetapkan pada abad ke-16, sejarah Sunda Kelapa sudah
dimulai jauh lebih awal, yaitu pada zaman pendahulu Kerajaan Sunda, yaitu
kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Tarumanagara pernah diserang dan ditaklukkan
oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran kalau etnis
Sunda di pelabuhan Sunda Kelapa menggunakan bahasa Malayu yang umum di
Sumatera, yang kemudian dijadikan bahasa nasional, jauh sebelum peristiwa
Sumpah Pemuda.
Taman Impian Jaya Ancol
Taman Impian Jaya Ancol merupakan
sebuah objek wisata di Jakarta
Utara. Pada 2006, Taman Impian Jaya Ancol berubah nama menjadi
Ancol Jakarta Bay City
Sebagai kawasan wisata, Taman Impian
Jaya Ancol ternyata sudah berdiri sejak abad ke-17. Waktu itu, Gubernur
Jenderal Hindia Belanda, Adriaan Valckenier, memiliki rumah peristirahatan
sangat indah di tepi pantai. Seiring perjalanan waktu, kawasan itu kemudian
berkembang menjadi tempat wisata.
Sayangnya, ketika Perang Dunia II
meletus disusul perang kemerdekaan, Ancol terlupakan. Sungai Ciliwung secara
leluasa menumpahkan air dan lumpurnya ke sana sehingga mengubah kawasan tersebut
menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang semula cantik, berubah
menjadi menyeramkan bagaikan 'tempat jin buang anak'.
Lalu, muncul usulan agar
kawasan Jakarta Utara difungsikan menjadi daerah
industri. Namun, usul itu ditolak mentah-mentah oleh Presiden Soekarno. Malah,
Bung Karno ingin membangun kawasan itu sebagai daerah wisata. Lewat Keputusan
Presiden pada akhir Desember 1965, Bung Karno memerintahkan kepada Gubernur DKI
Jaya waktu itu, dr. Soemarno, sebagai pelaksana pembangunan proyek Taman Impian
Jaya Ancol. Proyek pembangunan ini baru terlaksana di bawah pimpinan Ali
Sadikin yang ketika itu menjadi Gubernur Jakarta. Pembangunan Ancol
dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di bawah pimpinan Ir. Ciputra.